Minggu, 29 Januari 2012


Keluarga Gelar Haul ke-62 Jenderal Sudirman  

 
Suasana berbeda terlihat di Lapangan Donoharjo, Ngaglik, Sleman, Daerah Istimewa Yogykarta, Ahad (29/1) siang. Lapangan yang biasanya hanya digunakan untuk berkumpul atau bermain sepakbola warga setempat ini dipenuhi puluhan ribu umat Islam dari berbagai wilayah di Tanah Air dan Malaysia.

Kedatangan mereka untuk berdoa dan berzikir bersama buat para pahlawan nasional, terutama Panglima Besar Jenderal Soedirman. Acara ini juga dihadiri sejumlah pejabat dan tokoh agama dari berbagai daerah. Acara ini digelar keluarga besar Panglima Besar Jenderal Soedirman guna memperingati 62 tahun wafatnya pahlawan nasional tersebut.

Meski sudah wafat cukup lama, yakni 29 Januari 1950, jiwa serta semangat Jenderal Soedirman dianggap tetap aktual dan patut diteladani seluruh anak bangsa, terutama para pemimpin bangsa. Bagi Jenderal Soedirman, rakyat tidak boleh menderita, para pemimpin-lah yang harus menderita demi memperjuangkan kesejahteraan rakyat.

Meski dalam keadaan sakit, Jenderal Soedirman diketahui masih gigih dalam memimpin perjuangan rakyat Indonesia untuk meraih kemerdekaan. Seperti diungkapkan salah seorang anaknya, yaitu Teguh Sudirman di hadapan para jemaah. Saat itu, kata Teguh, sang ayah mengalami gangguan pada salah satu paru-parunya. Namun, beliau tidak mau terus berbaring di tempat tidur dan tetap ingin terus berjuang demi rakyat Indonesia.

Salah satu ucapan beliau yang sangat membekas di hati anak-anaknya saat Jenderal Soedirman hendak wafat adalah Pak Dirman sangat bahagia melihat Indonesia sudah merdeka.(BOG)

http://berita.liputan6.com/read/374604/keluarga-gelar-haul-ke-62-jenderal-sudirman

Sabtu, 21 Januari 2012

Dzikir

Allah swt. berfirman:
“Wahai orang-orang yang beriman, berdzikirlah kepada Allah dengan dzikir yang sebanyak-banyaknya.” (Q.s. Al Ahzab: 41).



Diriwayatkan bahwa Rasulullah saw. Telah bersabda: “Maukah kuceritakan kepadamu tentang amalmu terbaik dan paling bersih dalam pandangan Allah swt, serta orang yang tertinggi derajatnya di antaramu, yang lebih baik dari menyedekahkan emas dan perak serta memerangi musuh-musuhmu dan memotong leher mereka, dan mereka juga memotong lehermu?” Para sahabat bertanya, “Apakah itu, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Dzikir kepada Allah swt.” (H.r. Baihaqi).
Diriwayatkan oleh Anas bin Malik na, bahwa Rasulullah saw. ‘bersabda:  “Hari Kiamat tidak akan datang kepada seseorang yang mengucap ‘Allah, Allah’.” (H.r. Muslim).
Anas r.a. juga menuturkan, bahwa Rasulullah saw.bersabda, “Kiamat tidak akan datang sampai lafazh ‘Allah, Allah’ tidak lagi disebut-sebut di muka bumi.” (H.r. Tirmidzi).
Syeikh Abu Ali ad-Daqqaq berkata, “Dzikir adalah tiang penopang yang sangat kuat atas jalan menuju Allah swt. Sungguh, ia adalah landasan bagi tharikat itu sendiri. Tidak seorang pun dapat mencapai Allah swt, kecuali dengan terus-menerus dzikir kepada-Nya.”
Ada dua macam dzikir; Dzikir lisan dan dzikir hati. Si hamba mencapai taraf dzikir hati dengan melakukan dzikir lisan. Tetapi dzikir hatilah yang membuahkan pengaruh sejati. Manakala seseorang melakukan dzikir dengan lisan dan hatinya sekaligus, maka ia mencapai kesempurnaan dalam suluknya.

Syeikh Abul Qosim Al-Qusyairi

Sejarah

PENGERTIAN
Majlis kebersamaan dalam :
  1. Berdzikir kepada Allah SWT
  2. Membaca qiroatul quran
  3. Bersolawat kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW
  4. Membaca manaqib lisultonul auliya’ Syekh Abdul Qodir Al Jailani r.a
  5. Berdo’a mendokan kedua orang tua para leluhur, guru- sampai arwahul muslimin wal muslimat al akhya’i minhum wal amwat, fi jami’ il jihad.
 
VISI
Mewujukan generasi yang soleh solehah sejahtera lahir dan batin, yang pandai bersyukur, dapat menyenangkan hati keluarganya, orang tuanya, guru-gurunya hingga Nabi Besar Muhammad S.A.W. sesuai dengan petunjuk Al Qur’an dan hadits serta tuntunan ahlaq para salafunasoleh.
 
 
MISI
  1. Mewujudkan keluarga yang soleh solehah sejahtera lahir dan batin, yang senang berkumpul dalam majlis dzikir, maulid dan manaqib serta kirim doa kepada orang tua.
  2. Mewujudkan Masyarakat yang soleh solehah sejahtera lahir dan batin, yang senang berkumpul dalam majlis dzikir, maulid dan manaqib serta kirim doa kepada orang tua.
  3. Mewujudkan pejabat yang soleh solehah sejahtera lahir dan batin, yang senang berkumpul dalam majlis dzikir, maulid dan manaqib serta kirim doa kepada orang tua.
  4. Mewujudkan pengurus jama’ah Al Khidmah yang mampu memfasilitasi terselenggaranya majlis dzikir, maulid dan manaqib serta kirim doa kepada orang tua.
  5. Mewujudkan pengurus Al Khidmah di seluruh tanah air dan dibeberapa Negara tetangga.
  6. Mewujudkan usaha-usaha yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, sehingga lebih istiqomah beribadah.

Ratusan Ribu Jamaah Al Khidmah Kumandangkan Dzikir dan Sholawat di Masjid Istiqlal

06-06-2011 12:44

JAKARTA - Lebih dari 200 ribu jamaah Al Khidmah seluruh Indonesia berkumpul di Masjid Istiqlal Jakarta, Ahad 27 Maret 2011. Mereka datang dari dalam dan luar negeri seperti Malaysia, Singapura, Mesir, dan Arab Saudi
Acara yang diselenggarakan untuk mendoakan keselamatan seluruh warga negara Indonesia ini dimulai dengan pembacaan Istigotsah, dilanjutkan dengan Khataman Quran 30 Just (11 Qur’an)  oleh santri Al Fithrah Surabaya, Semarang dan Malang. Dilanjutkan dengan pembacaan Maulid oleh santri dan para Habaib. 

Dalam acara tersebut hadir memberikan sambutan antara lain  Prof Dr Nazaruddin MA Dirjen Bimas Islam Depag RI, sebagai sohibul baid sekaligus mewakili Pemerintah RI dan Takmir Masjid Istiqlal. Menteri Pendidikan Nasional RI Prof Dr Muh Nuh DEA atas nama jamaah yang hadir. Serta mauidloh hasanah Prof Dr Ali Mustofa Yaqub Imam Besar Masjid Istiqlal dan Habib Umar Bin Hammid Al Jailani dari Makkah

Dalam mauidloh nya, Habib Umar Bin Hamid Al Jailani dari kota suci Makkah. menyampaikan rasa syukur dan terimakasihnya kepada takmir masjid Istiqlal yang sudah menyediakan tempatnya untuk tujuan yang jelas yaitu berdzikir dan bersholawat.
Cucu dari Sayidina Sultonul Auliya Sayidisyaikh Abdul Qadir Al Jailani Ra. itu juga mengatakan, bahwa masjid-masjid yang penuh dengan keberkahan adalah masjid yang didalamnya diagungkan nama Allah SWT. Menurut beliau, dengan dikumandangkan Dzikir dan Sholawat maka tidak ada satupun yang mampu untuk menguasai Indonesia dan memadamkan cahaya dzikir dari atas tanahnya. Terakhir Habib Umar mendoakan agar Allah merahmati bangsa Indonesia,  menjaga Ulamanya, Pemimpin dan Pemerintah dan masyarakat Indonesia secara keseluruhan.

"Bentuk rasa syukur terbesar sebagai umat Islam yang hidup di negeri makmur ini adalah berdzikir, menyebut-nyebut nama Allah Azza wa Jalla, dan bershalawat, menyebut-nyebut kekasih kita, Sayyiduna Muhammad SAW, sehingga pancaran karunia Allah senantiasa menyinari."

Betapa pentingnya makna dzikir dalam kehidupan seorang muslim, sehingga Allah SWT menyebut-nyebut mereka yang gemar berdzikir di hadapan para malaikat-Nya dengan penuh kebanggaan. Terlebih lagi dengan mereka yang berkumpul dalam perkumpulan semacam ini. Baginda Rasulullah SAW tentunya melihat dengan penuh bangga atas apa yang dilakukan umatnya ini. “Jika beliau bangga dan senang dengan apa yang dilihat dan dirasakannya, beliau berdoa, ‘Alhamdulillahi bini'matihi tatimmush shalihat..’ (Segala puji bagi Allah, yang dengan nikmat-Nya segala kebaikan terkumpul sempurna),” demikian antara lain petikan taushiyah Al-Habib Umar bin Hamid bin Abdul Hadi Al-Jilani dalam acara Indonesia Berdzikir dan Bershalawat, yang digagas Perkumpulan Al-Khidmah Indonesia, dan diadakan pada Ahad, 27 Maret 2011, di Masjid Negara Istiqlal, Jakarta.

Dalam taushiyahnya, Habib Umar juga mengingatkan peran sentral masjid. Apalagi Masjid Istiqlal adalah masjid kebanggaan kaum muslimin Indonesia, yang sesuai arti namanya yaitu “kemerdekaan”. Berdirinya masjid ini merupakan bentuk rasa syukur para ulama, pejuang, dan pemimpin Indonesia, atas kemerdekaan yang diperoleh berkat rahmat Allah SWT. Lalu masjid ini dimakmurkan kaum muslimin Indonesia dengan kegiatan bagi umat, khususnya perkumpulan dzikir,  sehingga bangsa ini mendapatkan pancaran karunia Ilahi.

Habib Umar juga mengingatkan agar kaum muslimin selalu mengaitkan segala sesuatu dalam kehidupannya dengan melihat kecintaan mereka kepada Rasulullah SAW. Tidak ada teladan dalam semua sisi kehidupan manusia kecuali menengok kepada diri Rasulullah SAW, yang begitu sempurna. Hendaknya kaum muslimin Indonesia tetap berpegang teguh dengan thariqah Ahlussunnah wal Jama’ah, yang tidak melenceng sedikit pun dari ajaran Nabi Muhammad SAW.

Acara yang berakhir pukul 11.30 WIB ini juga diisi dengan sambutan-sambutan dan taushiyah lainnya.

Antara lain, dalam sambutan pertamanya, Prof. Dr. H. Nasaruddin Umar, M.A., direktur Bimas Islam Departemen Agama, menekankan patutnya kaum muslimin di tanah air untuk bersyukur dengan sesungguh-sungguhnya kepada Allah SWT, karena mereka dapat menghadiri acara dzikir semacam ini dengan penuh ketenangan dan kekhusyu’an. Begitu pun bersyukur dapat hidup tenteram, tenang, berlimpah kebahagiaan sebagai umat Islam dan bangsa Indonesia.

Nasaruddin juga mengajak jama’ah untuk berdoa, semoga dzikir yang demikian khusyu’ itu, dan banyak dilangsungkan di mana-mana, akan membuat karunia, rahmat, dan keberkahan dari Allah SWT, semakin bertambah, sebagaimana firman-Nya, "Karena itu, ingatlah kamu kepadaku, niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari nikmat-Ku.” (QS Al-Baqarah: 152).

Sementara itu Umum PP Al Khidmah, H Hasanuddin, SH menyampaikan bahwa Jamaah Al Khidmah ini merupakan buah karya besar dari Asy-Syeikh Ahmad Asrori Al Ishaqi RA pendiri Ponpes Assalafi Al Fithrah Surabaya yang didirikan sekitar tahun 1988. “Oleh beliau secara tidak langsung kami dididik untuk gemar melakukan silaturahmi,  silaturahmi antar sesama teman dalam jamaah, antara kami dengan kumpulan atau masyarakat lain, tanpa memandang dan tanpa membedakan dari kelompok mana atau organisasi apa, tanpa kepentingan ataupun kecenderungan golongan atau partai tertentu. Sebab kami berpandangan, bahwa pada  dasarnya prinsip cita-cita hidup kita semua ini sama, yakni sama-sama ingin selamat, selamat di dunia lebih-lebih selamat ketika kelak di hadapan pengadilan Allah SWT. Oleh karena itulah majlis dzikir seperti ini di selenggarakan”

Sekretaris PP AL Khidmah , H Teguh Prihanto,S.S menambahkan, dzikir tersebut juga disiarkan langsung oleh Radio Rasika Group di 105.6 FM Rasika USA ( Ungaran, Salatiga, Ambarawa), di 100.1 FM Rasika Semarang Raya, 88.9 FM Rasika Pekalongan, serta bisa di akses di www.rasikafm.net  dan Rasika Digital Radio 2.0 www.rasikafm.co.id. Dengan demikian seluruh jamaah Al Khidmah  di penjuru dunia yang tidak hadir tetap dapat mengakses acara tersebut, di manapun , kapanpun dengan memilih konten yang sudah di sediakan.