JAKARTA
- Lebih dari 200 ribu jamaah Al Khidmah seluruh Indonesia berkumpul di
Masjid Istiqlal Jakarta, Ahad 27 Maret 2011. Mereka datang dari dalam
dan luar negeri seperti Malaysia, Singapura, Mesir, dan Arab Saudi
Acara yang diselenggarakan untuk mendoakan keselamatan
seluruh warga negara Indonesia ini dimulai dengan pembacaan Istigotsah,
dilanjutkan dengan Khataman Quran 30 Just (11 Qur’an) oleh santri Al
Fithrah Surabaya, Semarang dan Malang. Dilanjutkan dengan pembacaan
Maulid oleh santri dan para Habaib.
Dalam acara tersebut hadir memberikan sambutan antara lain Prof Dr
Nazaruddin MA Dirjen Bimas Islam Depag RI, sebagai sohibul baid
sekaligus mewakili Pemerintah RI dan Takmir Masjid Istiqlal. Menteri
Pendidikan Nasional RI Prof Dr Muh Nuh DEA atas nama jamaah yang hadir.
Serta mauidloh hasanah Prof Dr Ali Mustofa Yaqub Imam Besar Masjid
Istiqlal dan Habib Umar Bin Hammid Al Jailani dari Makkah
Dalam mauidloh nya, Habib Umar Bin Hamid Al Jailani dari kota suci
Makkah. menyampaikan rasa syukur dan terimakasihnya kepada takmir masjid
Istiqlal yang sudah menyediakan tempatnya untuk tujuan yang jelas yaitu
berdzikir dan bersholawat.
Cucu dari Sayidina Sultonul Auliya Sayidisyaikh Abdul Qadir Al Jailani
Ra. itu juga mengatakan, bahwa masjid-masjid yang penuh dengan
keberkahan adalah masjid yang didalamnya diagungkan nama Allah SWT.
Menurut beliau, dengan dikumandangkan Dzikir dan Sholawat maka tidak ada
satupun yang mampu untuk menguasai Indonesia dan memadamkan cahaya
dzikir dari atas tanahnya. Terakhir Habib Umar mendoakan agar Allah
merahmati bangsa Indonesia, menjaga Ulamanya, Pemimpin dan Pemerintah
dan masyarakat Indonesia secara keseluruhan.
"Bentuk rasa syukur terbesar sebagai umat Islam yang hidup di negeri
makmur ini adalah berdzikir, menyebut-nyebut nama Allah Azza wa Jalla,
dan bershalawat, menyebut-nyebut kekasih kita, Sayyiduna Muhammad SAW,
sehingga pancaran karunia Allah senantiasa menyinari."
Betapa
pentingnya makna dzikir dalam kehidupan seorang muslim, sehingga Allah
SWT menyebut-nyebut mereka yang gemar berdzikir di hadapan para
malaikat-Nya dengan penuh kebanggaan. Terlebih lagi dengan mereka yang
berkumpul dalam perkumpulan semacam ini. Baginda Rasulullah SAW tentunya
melihat dengan penuh bangga atas apa yang dilakukan umatnya ini. “Jika
beliau bangga dan senang dengan apa yang dilihat dan dirasakannya,
beliau berdoa, ‘Alhamdulillahi bini'matihi tatimmush shalihat..’ (Segala
puji bagi Allah, yang dengan nikmat-Nya segala kebaikan terkumpul
sempurna),” demikian antara lain petikan taushiyah Al-Habib Umar bin
Hamid bin Abdul Hadi Al-Jilani dalam acara Indonesia Berdzikir dan
Bershalawat, yang digagas Perkumpulan Al-Khidmah Indonesia, dan diadakan
pada Ahad, 27 Maret 2011, di Masjid Negara Istiqlal, Jakarta.
Dalam taushiyahnya, Habib Umar juga mengingatkan peran sentral masjid.
Apalagi Masjid Istiqlal adalah masjid kebanggaan kaum muslimin
Indonesia, yang sesuai arti namanya yaitu “kemerdekaan”. Berdirinya
masjid ini merupakan bentuk rasa syukur para ulama, pejuang, dan
pemimpin Indonesia, atas kemerdekaan yang diperoleh berkat rahmat Allah
SWT. Lalu masjid ini dimakmurkan kaum muslimin Indonesia dengan kegiatan
bagi umat, khususnya perkumpulan dzikir, sehingga bangsa ini
mendapatkan pancaran karunia Ilahi.
Habib Umar juga mengingatkan agar kaum muslimin selalu mengaitkan segala
sesuatu dalam kehidupannya dengan melihat kecintaan mereka kepada
Rasulullah SAW. Tidak ada teladan dalam semua sisi kehidupan manusia
kecuali menengok kepada diri Rasulullah SAW, yang begitu sempurna.
Hendaknya kaum muslimin Indonesia tetap berpegang teguh dengan thariqah
Ahlussunnah wal Jama’ah, yang tidak melenceng sedikit pun dari ajaran
Nabi Muhammad SAW.
Acara yang berakhir pukul 11.30 WIB ini juga diisi dengan sambutan-sambutan dan taushiyah lainnya.
Antara lain, dalam sambutan pertamanya, Prof. Dr. H. Nasaruddin Umar,
M.A., direktur Bimas Islam Departemen Agama, menekankan patutnya kaum
muslimin di tanah air untuk bersyukur dengan sesungguh-sungguhnya kepada
Allah SWT, karena mereka dapat menghadiri acara dzikir semacam ini
dengan penuh ketenangan dan kekhusyu’an. Begitu pun bersyukur dapat
hidup tenteram, tenang, berlimpah kebahagiaan sebagai umat Islam dan
bangsa Indonesia.
Nasaruddin juga mengajak jama’ah untuk berdoa, semoga dzikir yang
demikian khusyu’ itu, dan banyak dilangsungkan di mana-mana, akan
membuat karunia, rahmat, dan keberkahan dari Allah SWT, semakin
bertambah, sebagaimana firman-Nya, "Karena itu, ingatlah kamu kepadaku,
niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan
janganlah kamu mengingkari nikmat-Ku.” (QS Al-Baqarah: 152).
Sementara itu Umum PP Al Khidmah, H Hasanuddin, SH menyampaikan bahwa
Jamaah Al Khidmah ini merupakan buah karya besar dari Asy-Syeikh Ahmad
Asrori Al Ishaqi RA pendiri Ponpes Assalafi Al Fithrah Surabaya yang
didirikan sekitar tahun 1988. “Oleh beliau secara tidak langsung kami
dididik untuk gemar melakukan silaturahmi, silaturahmi antar sesama
teman dalam jamaah, antara kami dengan kumpulan atau masyarakat lain,
tanpa memandang dan tanpa membedakan dari kelompok mana atau organisasi
apa, tanpa kepentingan ataupun kecenderungan golongan atau partai
tertentu. Sebab kami berpandangan, bahwa pada dasarnya prinsip
cita-cita hidup kita semua ini sama, yakni sama-sama ingin selamat,
selamat di dunia lebih-lebih selamat ketika kelak di hadapan pengadilan
Allah SWT. Oleh karena itulah majlis dzikir seperti ini di
selenggarakan”
Sekretaris PP AL Khidmah , H Teguh Prihanto,S.S menambahkan, dzikir
tersebut juga disiarkan langsung oleh Radio Rasika Group di 105.6 FM
Rasika USA ( Ungaran, Salatiga, Ambarawa), di 100.1 FM Rasika Semarang
Raya, 88.9 FM Rasika Pekalongan, serta bisa di akses di
www.rasikafm.net dan Rasika Digital Radio 2.0 www.rasikafm.co.id.
Dengan demikian seluruh jamaah Al Khidmah di penjuru dunia yang tidak
hadir tetap dapat mengakses acara tersebut, di manapun , kapanpun dengan
memilih konten yang sudah di sediakan.